cerita pendek, cerpen Hubungan Raja dan Punggawa
Pada masa dinasti Musim Semi dan Gugur (Th 722 SM – 481 SM). Suatu hari, raja Chu Zhuang / Chu Zhuang Wang menggelar pesta minum arak dan mengumpulkan para punggawanya. Di dalam perjamuan, raja dan bawahannya bagaikan satu keluarga, sambil meminum arak sambil menikmati tarian indah para dayang istana. Semuanya larut dalam suasana kegembiraan dan keakraban.
Tiba-tiba semua lilin padam, pada kesempatan itu ada seorang pejabat karena pengaruh alkohol telah menggoda selir Chu Zhuang Wang. Sang selir dengan emosi menarik lepas pita topi pejabat tersebut dan berniat menyerahkannya kepada sang raja begitu lilin dinyalakan lagi serta memohon raja menghukumnya.
Setelah Chu Zhuang Wang mengetahui kejadian tersebut, ia tidak ingin mempermalukan pejabat besarnya di depan umum yang selama ini penuh loyalitas dan ia berkata dengan penyesalan dalam hati : “Ini berkat aku mengundang mereka minum arak, banyak minum baru bisa terjadi kejadian semacam ini. Maka dari itu aku tidak ingin kejadian ini mempermalukan punggawaku."
Ia berkata, “Sekarang, harap kalian semua melepas pita topi masing-masing”. Pada saat api lilin kembali dinyalakan, pita topi para punggawa telah dilepas semua, tiada seorangpun yang tahu sebetulnya siapa gerangan yang telah menggoda si selir? Dan mereka melanjutkan pesta minum araknya dengan suka ria hingga tengah malam.
Beberapa tahun kemudian, telah muncul seorang jenderal besar yang gagah berani, orang ini ternyata adalah pejabat besar yang kala itu menggoda sang selir. Ia demi membalas budi tidak dihukum mati oleh sang raja, dengan gagah berani memukul musuh dan telah mengalahkan musuh dari negara Chu, demi pertahanan negara telah menyumbangkan jasa gemilang. Ini adalah perilaku prinsip yang adil diantara raja dan punggawanya, disebut Hubungan Raja dan Punggawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar